Keahlian Auditor (Independent) yang Dibutuhkan untuk Pengungkapan Kecurangan (Fraud)”

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat korupsi yang sangat parah. Kondisi yang memprihatinkan ini menunjukkan betapa pentingnya usaha untuk pemberantasan korupsi yang terus menerus. Korupsi sendiri adalah hanya salah satu dari berbagai bentuk macam kecurangan ( fraud ) yang harus diperangi. Salah satu profesi yang diharapkan dapat ikut memerangi fraud adalah profesi auditor, secara khusus auditor independen. Oleh karena itu seorang auditor dituntut untuk terus menerus meningkatkan keahlian mereka. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui keahlian apakah yang harus dimiliki oleh seorang auditor untuk pengungkapan kecurangan ( fraud ). Penelitian ini diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif yang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada empat dosen akuntansi Universitas Brawijaya yang juga berprofesi sebagai auditor independen. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa model komponen keahlian auditor yang pernah diteliti oleh Abdolmohammadi dan Shanteau (1992) diperlukan sebagai keahlian auditor yang harus dimiliki oleh auditor independen untuk pengungkapan kecurangan. Komponen keahlian tersebut adalah Komponen Pengetahuan (terdiri dari: pengetahuan: umum dan khusus mengenai akuntansi dan auditing, pengalaman, dan pengetahuan di bidang hukum), Analisis Tugas (terdiri dari: ketelitian dan ketegasan), Ciri-Ciri Psikologis (berupa: berkomunikasi, kreatifitas dan dapat bekerja sama dengan orang lain), Kemampuan Berpikir (mencakup: cerdas dan logis), dan Strategi Penentuan Keputusan (terdiri dari: integritas, loyalitas dan kejujuran). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa komponen pengetahuan adalah yang paling penting untuk dimiliki auditor independen untuk pengungkapan kecurangan